
SPORT

Seorang Transgender Dalam Mencari Jati Diri
Seorang Transgender Dalam Mencari Jati Diri

Seorang Transgender Dalam Mencari Jati Diri Merupakan Sebuah Tindakan Yang Salah Bagi Sebagian Orang Pastinya. Transgender adalah istilah yang di gunakan untuk menggambarkan seseorang yang identitas gendernya berbeda dari jenis kelamin yang di tetapkan saat lahir. Misalnya, seseorang yang di lahirkan dengan jenis kelamin laki-laki tetapi merasa dan mengidentifikasi dirinya sebagai perempuan di sebut sebagai transgender perempuan. Begitu pula sebaliknya, jika seseorang yang lahir sebagai perempuan merasa dirinya adalah laki-laki, maka ia di sebut transgender laki-laki. Identitas gender adalah rasa internal seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai laki-laki, perempuan, keduanya atau bahkan di luar kategori tersebut. Bahkan hal ini tidak selalu berhubungan dengan kondisi biologis tubuh.
Kemudian perjalanan seorang transgender dalam mengekspresikan jati dirinya bisa sangat beragam. Beberapa orang memilih untuk melakukan transisi sosial, yaitu mengubah nama, gaya berpakaian atau cara mereka berinteraksi dengan masyarakat sesuai identitas gender mereka. Ada juga yang menjalani transisi medis melalui terapi hormon atau operasi penyesuaian kelamin (gender affirmation surgery). Namun, tidak semua transgender merasa perlu atau mampu melakukan semua bentuk transisi tersebut. Karena alasan pribadi, sosial, atau ekonomi. Yang paling penting adalah penghargaan terhadap identitas mereka, apa pun bentuk transisi yang mereka pilih.
Lalu di banyak negara, transgender menghadapi tantangan besar, mulai dari diskriminasi, penolakan keluarga, stigma sosial, hingga keterbatasan akses layanan kesehatan. Hal ini menyebabkan sebagian dari mereka mengalami tekanan mental seperti depresi atau kecemasan. Meski demikian, banyak komunitas dan organisasi yang kini mulai aktif memperjuangkan hak-hak transgender agar bisa hidup dengan aman, di hormati dan mendapat perlakuan setara di masyarakat. Kampanye kesadaran juga mulai menyebar untuk mengedukasi masyarakat tentang keberagaman identitas gender agar lebih inklusif dan menghargai perbedaan. Bahkan dukungan terhadap komunitas transgender sangat penting dalam menciptakan lingkungan sosial yang adil dan ramah tersebut.
Awal Adanya Seorang Transgender
Untuk dengan ini kami akan menjelaskannya kepada anda tentang Awal Adanya Seorang Transgender. Awal keberadaan transgender bukanlah fenomena modern, melainkan telah ada sejak zaman kuno dalam berbagai peradaban di seluruh dunia. Dalam sejarah, terdapat bukti bahwa identitas gender yang tidak sesuai dengan jenis kelamin lahir sudah di kenal dan di terima di banyak budaya. Misalnya, di India terdapat komunitas Hijra, yang telah di akui selama ribuan tahun sebagai kelompok ketiga yang berbeda dari laki-laki dan perempuan. Mereka bahkan memiliki peran dalam ritual keagamaan dan sosial tertentu. Dalam masyarakat adat Amerika Utara, terdapat konsep Two-Spirit, yang merujuk pada individu yang menggabungkan unsur maskulin dan feminin dalam satu jiwa.
Kemudian di masa Kekaisaran Romawi dan Yunani kuno, catatan tentang individu yang mengekspresikan identitas gender berbeda juga di temukan. Beberapa dari mereka bahkan menjalani operasi pengangkatan alat kelamin sebagai bagian dari ritual atau kepercayaan spiritual. Contohnya seperti yang di lakukan oleh pendeta dari dewi Cybele di Roma. Dalam budaya Asia Timur, terutama Jepang dan Tiongkok kuno, terdapat pula individu yang hidup dan berperan sosial sebagai gender lain. Meskipun seringkali tidak secara resmi di akui oleh negara. Ini menunjukkan bahwa konsep transgender bukanlah hasil dari budaya kontemporer, melainkan telah menjadi bagian dari spektrum manusia sepanjang sejarah.
Namun, seiring berkembangnya zaman dan pengaruh budaya Barat yang lebih kaku dalam membedakan antara laki-laki dan perempuan. Ini eksistensi transgender menjadi lebih tersembunyi dan bahkan di tolak. Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, identitas transgender mulai dikaji dari sisi medis dan psikologis. Ini seringkali dianggap sebagai gangguan atau kelainan. Meski demikian, perkembangan ilmu pengetahuan dan pemikiran tentang gender mulai membuka ruang baru pada pertengahan abad ke-20. Salah satu titik penting dalam sejarah modern transgender adalah operasi perubahan kelamin pertama yang terdokumentasi secara luas pada Christine Jorgensen di Amerika Serikat.
Tujuan Dari Sebuah Transgender
Untuk dengan ini kami memberi anda sebuah penjelasan tentang Tujuan Dari Sebuah Transgender. Tujuan utama dari tindakan transgender adalah untuk menyesuaikan ekspresi dan identitas gender seseorang dengan perasaan terdalam mereka mengenai siapa diri mereka sebenarnya. Banyak individu transgender merasa bahwa jenis kelamin biologis yang di berikan saat lahir tidak sesuai dengan identitas gender mereka. Oleh karena itu, tindakan transgender seperti transisi sosial, medis atau hukum di lakukan agar mereka dapat hidup secara lebih otentik dan nyaman. Transisi ini bukan untuk “mengubah diri menjadi orang lain,” tetapi justru untuk menjadi diri sendiri yang sesungguhnya. Ini yang selama ini terpendam karena norma sosial atau ketidaksesuaian biologis.
Kemudian transisi sosial dapat berupa mengubah nama, gaya berpakaian, suara dan cara berbicara sesuai identitas gender yang mereka rasakan. Sementara itu, transisi medis dapat mencakup penggunaan terapi hormon dan/atau menjalani operasi penyesuaian kelamin. Tujuan dari proses ini bukan hanya fisik, tetapi juga memberikan ketenangan batin dan kestabilan psikologis. Banyak transgender melaporkan peningkatan kualitas hidup, penurunan kecemasan dan rasa percaya diri yang lebih tinggi setelah melakukan transisi. Proses ini juga membantu mereka merasa lebih di terima dalam masyarakat ketika penampilan luar mereka lebih mencerminkan identitas batin.
Bahkan selain aspek personal, tindakan transgender juga sering di lakukan untuk mengurangi ketegangan dan tekanan sosial yang muncul karena tidak adanya kecocokan antara penampilan dengan identitas gender. Dalam banyak kasus, individu transgender mengalami stigma, diskriminasi atau bahkan kekerasan ketika mereka tidak dapat mengekspresikan diri secara bebas. Dengan menjalani transisi, mereka dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih aman, di terima di lingkungan kerja, sekolah dan komunitas. Tujuan lainnya adalah memperoleh pengakuan hukum, seperti mengganti nama dan jenis kelamin dalam dokumen resmi. Lalu ini agar kehidupan administratif mereka lebih selaras dan bebas hambatan.
Transgender Pertama Di Indonesia
Untuk dengan ini juga akan kami bahas Transgender Pertama Di Indonesia. Vivian Rubiyanti Iskandar di kenal sebagai transgender pertama di Indonesia yang secara hukum di akui identitas gendernya. Lahir pada 1 Januari 1944 sebagai Khan Kok Hian dari pasangan Khan Kiam Lee dan Auw Roontji Nio, Vivian awalnya merupakan warga negara Tiongkok. Melalui Perjanjian Kewarganegaraan Ganda Indonesia-Tiongkok, ia memilih menjadi Warga Negara Indonesia dan mengubah namanya menjadi Iwan Robyanto Iskandar.
Kemudian Vivian memiliki usaha salon kecantikan di Kebayoran Baru bernama Robby Remaja, di mana beberapa mantan muridnya kemudian menjadi tokoh terkenal dalam industri kecantikan Indonesia, seperti Rudy Hadisuwarno. Pada awal 1970-an, Vivian menjalani operasi penyesuaian kelamin di luar negeri. Setelah kembali ke Indonesia, ia mengajukan permohonan ke Pengadilan Negeri Jakarta untuk mengubah status gender dan namanya secara resmi. Pada 11 November 1973, pengadilan mengabulkan permohonannya. Sehingga ia secara hukum di akui sebagai perempuan dengan nama Vivian Rubiyanti Iskandar. Dengan ini kami akan menjelaskan kepada anda tentang Seorang Transgender.