
BOLA

Tren Belanja Di Live Streaming
Tren Belanja Di Live Streaming

Tren Belanja Melalui Live Streaming Commerce Telah Mengubah Wajah Industri Ritel Secara Global Dari Tiongkok Hingga Indonesia. Di balik layar video real-time, penjual dan influencer menggelar acara interaktif yang memungkinkan penonton melihat produk secara langsung, bertanya secara real-time, serta membeli dengan sekali klik. Format ini menggabungkan tiga elemen: hiburan, edukasi produk, dan kemudahan transaksi semua dalam satu sesi siaran.
Kesuksesan fenomena ini dimulai di Tiongkok lewat platform seperti Taobao Live dan Douyin, lalu menyebar ke Amerika Serikat (Facebook Live, Amazon Live) dan akhirnya merambah ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia, lewat Shopee Live, Tokopedia Live, dan GoPlay Shop. Menurut laporan Euromonitor 2024, penjualan live‑streaming di Asia Tenggara tumbuh lebih dari 40% dari tahun sebelumnya menandakan kekuatan Tren Belanja ini dalam mengubah perilaku belanja masyarakat.
Apa yang Membuat Live Streaming Commerce Begitu Menarik? Beberapa faktor utama menjelaskan lonjakan popularitas tren ini:
-
Interaksi Real-Time
Penonton bisa langsung bertanya seputar produk mulai dari kualitas bahan, cara penggunaan, hingga garansi dan mendapat tanggapan langsung dari host. -
Visualisasi Produk
Tidak seperti foto produk biasa, live memungkinkan penonton melihat details seperti tekstur bahan, warna sesungguhnya, dan Demonstrasi langsung. -
FOMO (Fear of Missing Out)
Diskon terbatas, stok terbatas, atau penawaran khusus selama siaran menciptakan tekanan emosional yang mendorong keputusan impulsif. -
Kredibilitas Host
Host dengan persona kuat seperti selebgram, makeup artist, atau beauty vlogger menjadi influencer yang dipercaya, sehingga produk yang mereka endorse terasa lebih meyakinkan. -
Aspek Hiburan
Setiap sesi live sering kali diselingi ‘mini games’, challange, atau giveaway yang membuatnya lebih dari sekadar jualan; ini jadi hiburan gratis dengan kesempatan menang.
Tak Hanya Jualan: Edukasi Dan Branding
Tak Hanya Jualan: Edukasi Dan Branding. Live streaming commerce bukan hanya soal transaksi, tapi juga alat edukasi dan membangun koneksi merek. Brand besar dan UMKM sama-sama menggunakan strategi ini untuk:
-
Demo Penggunaan Produk skincare, alat dapur, hingga elektronik jadi lebih mudah dijelaskan fungsinya lewat demo langsung.
-
Testimonial Langsung Konsumen bisa melihat ulasan objektif dari host atau penonton lain secara langsung.
-
Storytelling Brand Host bisa membagikan cerita di balik produk mulai motivasi pembuat, keunggulan bahan baku, hingga proses produksi ramah lingkungan.
-
Brand Touchpoint Konsumen merasa ‘dekat’ dengan brand karena interaksi casual dan real-time yang lebih natural dibandingkan iklan foto statis.
Kasus Sukses Live Commerce di Indonesia. Beberapa contoh sukses di Indonesia antara lain:
-
Shopee Live dengan selebgram dan MC ternama yang mampu meraih ratusan ribu penonton aktif dan jutaan ringgit penjualan per episode, terutama untuk produk kecantikan dan fashion.
-
Tokopedia Live dari UMKM lokal seperti penjual baju batik, yang berhasil menembus pasar nasional berkat visual yang mengekspos motif dan kualitas kain langsung.
-
GoPlay Shop menargetkan produk rumah tangga dengan tutorial memasak langsung, menjadikan transaksi sama naturalnya dengan acara masak di TV berbayar.
Dari segi data, menurut laporan Insight Asia 2024, 45% konsumen Indonesia yang menonton live shop dalam 6 bulan terakhir melakukan pembelian, dan 30% menyatakan intensi beli naik setelah melihat demo produk.
Strategi Ampuh Para Host dan Brand. Untuk dapat viral dan menghasilkan penjualan tinggi, para host atau brand menerapkan taktik berikut:
-
Pra-Promosi Mengumumkan jadwal live dengan teaser produk, trial gratis, dan narasi hype di media sosial sehari sebelumnya.
-
Countdown dan Penawaran Eksklusif Diskon atau gratis ongkir hanya berlaku untuk jumlah pemirsa live tertentu atau untuk penonton pertama.
-
Interaksi Dual-Channel Host mengajak penonton aktif berkomentar, memberikan testimoni langsung, atau mengadakan sesi tanya-jawab.
Tantangan Dan Risiko Yang Harus Diwaspadai
Tantangan Dan Risiko Yang Harus Diwaspadai. Walau menjanjikan, live commerce juga tidak lepas dari risiko:
-
Penipuan Produk Jika foto/live tidak sesuai kenyataan, kredibilitas brand akan tercoreng dan pelanggan kecewa.
-
Kejenuhan Penonton Jika sesi terlalu panjang, monoton, atau kurang interaktif, penonton bisa kabur.
-
Tekanan Real-Time Kesalahan saat live sulit ditutupi, membutuhkan host yang mampu improvisasi.
-
Persaingan Ketat Fitur live kini menjadi standar di e-commerce besar, sehingga menjaga engagement menjadi tantangan tersendiri.
-
Reputasi Online Komentar negatif atau testimoni buruk langsung muncul selama live dan bisa viral.
Dampak Sosial-Ekonomi. Live streaming commerce telah membawa dampak signifikan:
-
UMKM Naik Kelas Bisa mencapai pasar nasional hanya lewat ponsel, membantu omzet dan pertumbuhan.
-
Peluang Kerja Baru Munculnya posisi baru seperti ‘host e-commerce’, ‘digital sales’, hingga ‘social shopping editor’.
-
Perubahan Konsumsi Konsumen menjadi lebih impulsif, tetapi juga lebih sadar karena ada demo langsung di live.
-
Literasi Digital Meningkat Pelaku usaha belajar livestreaming, editing ringan, dan teknik marketing digital.
Prediksi Tren ke Depan, Beberapa potensi tren lanjutan:
-
Virtual Try-On & AR Integration
Contoh: Makeup AR sehingga penonton bisa ‘mencoba’ produk secara virtual selama live. -
Live Shopping Across Platforms
Integrasi multi-platform: produk bisa dijual lewat live TikTok, Instagram, dan e-commerce sekaligus. -
Niche Live Communities
Live dengan topik spesifik seperti “plant lovers”, “senior fashion”, atau “pet care”. -
Subscription-Based Live Shows
Penonton berlangganan host favorit untuk konten eksklusif, mencontoh model Patreon.
Tips Cerdas untuk Penonton. Meskipun mudah tergiur, penonton tetap perlu cerdas:
-
Periksa rating dan review host; tonton ulang penyajian produk lain.
-
Cari testimoni nyata di luar live, seperti forum diskusi atau grup WhatsApp.
-
Bandingkan harga terkadang flash sale live bukan jaminan termurah jika dihitung total biaya kirim dan pajak.
-
Tanya soal return policy, garansi, dan jangka waktu pengiriman saat sesi live berlangsung.
E-Commerce Kini Lebih Hidup
E-Commerce Kini Lebih Hidup. Tren belanja lewat live streaming menghadirkan paradigma baru: ritel tidak lagi statis dan foto-foto Instagram saja. Ini turut menghidupkan kembali unsur human touch dan hiburan, sekaligus menjadikan konsumen sebagai bagian dari cerita pemasaran.
Bila dijalankan dengan strategi cerdas, data akurat, dan nilai tambah, livestream commerce punya potensi besar untuk terus tumbuh sebagai saluran dominan di e-commerce. Bukan hanya untuk brand besar, tetapi juga menjadi jembatan naik kelas bagi ribuan UMKM di Indonesia.
Lebih jauh lagi, tren belanja live streaming juga membuka ruang kolaborasi baru antara kreator konten, pelaku usaha, dan platform digital. Kini bukan hal aneh jika seorang kreator kecil dengan jumlah pengikut menengah justru lebih efektif meningkatkan penjualan karena memiliki basis audiens yang lebih loyal dan tertarget. Inilah bukti bahwa kekuatan micro-influencer dalam live commerce semakin diakui.
Di sisi lain, platform-platform e-commerce mulai berinvestasi pada teknologi untuk meningkatkan pengalaman live shopping, seperti integrasi Augmented Reality (AR), fitur polling langsung saat siaran, bahkan analitik real-time untuk host dan penjual. Semua ini menunjukkan bahwa tren ini bukan hanya sementara, melainkan bagian dari evolusi jangka panjang dalam dunia belanja digital.
Penting juga dicatat bahwa tren ini bukan hanya tumbuh di kota besar. Banyak pelaku usaha dari daerah yang kini bisa menjangkau pasar nasional tanpa harus membuka toko fisik, cukup dengan memanfaatkan ponsel, internet stabil, dan semangat untuk belajar. Live streaming menjadi alat pemberdayaan ekonomi digital yang inklusif, membawa semangat “siapa pun bisa jualan dari mana pun”.
Maka dari itu, adaptasi terhadap tren ini menjadi penting bukan hanya bagi pelaku usaha, tapi juga konsumen dan regulator. Dengan pendekatan yang bijak, live commerce akan terus berkembang, menghadirkan pengalaman berbelanja yang semakin manusiawi, menarik, dan relevan di era digital melalui kekuatan Tren Belanja.